Agape Kasih

View Original

Satu Hal yang Tak Terjawab

SATU HAL YANG TAK TERJAWAB

Oleh: Pdt. N. Mansour www.revelation1412.org

Terjemahan bebas oleh: Yolanda Kalalo-Lawton www.agapekasih.org

Para promotor teori Sabat Lunar menggunakan argumen berikut untuk menyokong ide mereka. Argumen ini didasarkan atas sebuah paragraf dalam Buku Tahunan 1883, hal. 66, yang tertulis sebagai berikut:

“Mereka yang tidak percaya pada Sabat Hari Ketujuh menentangnya dengan banyak sanggahan, dimana semua mudah dijawab kecuali satu, -SALIB. Inilah hal yang terbesar, kendala yang tak terjawab dari Sabat Alkitab.”

Sumber: http://www.adventistarchives.org/docs/YB/YB1883.pdf#view=fit


Para promotor Sabat Lunar menafsirkan kalimat ini sebagai berikut:

“Pada tahun 1883, Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh mengakui perbedaan tanggal penyaliban sebagai satu sanggahan/kendala yang tak terjawab dalam menyucikan Sabtu, tapi mereka tidak tahu bagaimana menyelesaikan masalahnya.”

Sumber: http://www.thecreatorscalendar.com/art_unanswer.html


Kesimpulan yang diambil oleh para promotor Sabat Lunar jelas hanyalah asumsi belaka bahwa kata “salib” yang disebutkan dalam Buku Tahunan tersebut mengacu pada “penyaliban” Kristus. Asumsi ini sama sekali tidak tertulis dalam Buku Tahunan tersebut.


Apakah ini kesimpulan yang benar? Apakah maksud dari para pionir dalam mengemukakan kalimat ini? Apa yang dimaksud dengan kata “salib” dalam kalimat ini? Apakah teori Sabat Lunar adalah satu-satunya jawaban?


Jawabatan atas pertanyaan-pertanyaan di atas sederhana saja. Salib yang dimaksud itu adalah salib penurutan dan bukan salib di atas mana Kristus disalibkan! Mereka yang mengerti cara penulisan dari para pionir Advent, dengan gampang akan mengenali fakta ini. Marilah kita meneliti beberapa kalimat yang akan menerangkan fakta ini dengan jelas.


Tuhan Yesus Kristus Sendiri mengajarkan kita bahwa “salib” tidak selamanya mengacu kepada penyaliban.  Perhatikan kalimat-kalimat berikut:

Matius 10:38: “Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku.”

Matius 16:24: “Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.”


Setiap pelajar Alkitab tahu bahwa salib yang dimaksud dalam kedua ayat ini adalah salib penurutan dan penyangkalan diri. Kata “salib” digunakan oleh Kristus untuk melambangkan penyengkalan diri yang merupakan syarat untuk mengikut-Nya. Inilah arti dari kalimat yang tertulis dalam Buku Tahunan tersebut: satu hal yang tak terjawab tentang Sabat. Disebut kendala/sanggahan yang tak terjawab sebab jawabannya  terdapat dalam keputusan dari tiap-tiap orang. Apakah mereka akan menurut dengan memikul salib atau apakah mereka menolak memikul salib mereka? Perhatikan bagaimana hal ini ditegaskan oleh Roh Nubuat:


“Pengikut-pengikut Kristus yang benar tidak menunggu (sampai) kebenaran menjadi populer. Karena yakin akan tugas mereka, mereka menerima salibnya, dengan demikian menyingkirkan kendala terbesar terhadap penerimaan kebenaran, --satu-satunya argumen yang oleh para pendukungnya tidak dapat disanggah.  Para pelayan dunia yang lemah, (dan) tidak efisienlah yang berpikir bahwa adalah hal yang terpuji untuk tidak memiliki prinsip-prinsip kerohanian. Kita seharusnya memilih yang benar karena itulah yang benar, dan membiarkan konsekuensinya pada Allah. Bagi mereka yang berprinsip, beriman, dan beranilah reformasi dunia ini dibebankan. Oleh orang-orang demikianlah pekerjaan reformasi zaman ini harus dilanjutkan.” (Ellen White, 4SP 293.2).

 

Jelas sekali! Hamba Tuhan Ny. White memberi penjelasan yang sederhana tapi jelas tentang kata “salib” agar tidak seorangpun bingung. Perhatikan kutipan Roh Nubuat di atas dengan apa yang tertulis dalam Buku Tahunan itu. Jelaslah bahwa para penyokong Sabat Lunar mendasarkan pengertian mereka pada asumsi mereka sendiri.

 

Ny. Ellen White dan Salib Penurutan


“Orang-orang yang lalai mengindahkan panggilan Roh dan Firman Allah, sebab penurutan melibatkan salib, akan kehilangan jiwa mereka. Ketika buku-buku akan dibuka, dan setiap pekerjaan dan motif-motif yang mendorong manusia akan diteliti oleh Hakim seluruh bumi, mereka akan melihat kerugian yang mereka sebabkan. Kita harus memiliki rasa takut akan Tuhan dan menyadari bahwa, secara individu, kita berdiri di hadapan Penghulu tentara-tentara surga, dan tak ada pikiran, tak ada kata, tak ada tindakan yang berhubungan dengan pekerjaan Allah, harus dinikmati dengan keegoisan atau kelalaian.” (Ellen White, 5T 720.2).


“Bagaimanakah dunia memperlakukan hukum Allah? Di mana-mana manusia sedang bekerja melawan perintah-perintah Ilahi. Dalam keinginan mereka mengelak dari tugas memikul salib dalam penurutan, bahkan gereja-gereja sedang memihak dengan kemurtadan besar yang menyatakan bahwa hukum Allah telah dirubah dan dibatalkan. Manusia dalam kebutaan mereka sangat bangga akan kemajuan luar biasa dan kebijakan; tapi para pengamat surgawi melihat bahwa bumi penuh dengan korupsi dan kekejaman. Oleh karena dosa, atmosfir dunia kita telah menjadi suatu rumah hama.” (Ellen White, 6T 10.2).


Perhatikan bahwa Ny. White, seorang pionir Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, menggunakan kata “salib” sehubungan dengan penurutan akan hukum Allah. Ini sangat harmonis dengan apa yang Kristus nyatakan. Kelalaian untuk mengenali arti dari “salib” yang dimaksud di sini, akan menuntun anda kepada kesimpulan yang salah.

Mereka tidak ingin menurut; sebab penurutan melibatkan salib. Oleh karenanya di zaman ini banyak yang menolak untuk meletakkan keinginan mereka sepihak dengan keinginan Allah. Mereka menolak untuk menyesuaikan kehidupan mereka dengan standar kebenaran agung.” (Ellan White, RH, 28 Mei, 1901, par 5).


“Jika Yang Mulia surga datang ke dunia ini, dan menderita hidup yang hina dan kematian yang memalukan, mengapa kita harus menjadi pengecut sebab penurutan melibatkan salib?” (Ellen White, UL 325.4).


Apa arti salib? Syarat-syarat dari Yesus, yang langsung memotong rencana manusia, pemanjaan nafsu makan manusia, perhitungan manusia, praktek dan kebiasaan manusia.” (Ellen White, 20MR 104.3).


Penurutan Salib dan Sabat


Marilah kita melihat bagaimana salib dan penurutan diaplikasikan pada hukum Sabat. Hal ini akan menjelaskan lebih lanjut apa arti dari tulisan yang tertulis dalam Buku Tahunan tersebut.


Penyucian hari Sabat yang Ketujuh adalah suatu beban salib yang berat bagi setiap orang yang menerima kebenaran. Banyak yang dapat melihat bahwa doktrin-doktrin kita ditunjang oleh ayat-ayat Alkitab, (mereka) menciut untuk menerimanya, sebab mereka tidak ingin menjadi beda, atau oleh karena penurutan pada kebenaran ini, mereka akan dipisahkan dari sumber-sumber hidup mereka.” (Ellen White, GW92 306.2)


Jelas bukan! Marilah kita membaca ulang kutipan dari Buku Tahunan pada awal artikel ini di dalam artinya yang sebenarnya.

Penurutan hukum-hukum Allah melibatkan salib. Sabat dalam hukum keempat terletak di jalan mereka yang bersedia untuk setia, anak-anak Tuhan yang penurut. Banyak orang mengecualikan diri mereka dari penurutan pada perintah kudus ini, berkata, “Tidak nyaman bagi saya untuk menurut hukum. Ini akan menghalangi pekerjaan saya.” Apakah Allah bertanya padamu nyamankah bagimu menuruti hukum-hukum-Nya?” (Ellen White, RH, 9 Juni 1891 par. 5).

Para Pionir


Bukan hanya Ny. White, tetapi banyak para pionir lain menggunakan bahasa yang sama dalam pengaplikasian kata “salib” sebagai penurutan, dan tidak hanya pada penyaliban Kristus. Kita harus membiasakan diri kita untuk mengenali tulisan-tulisan mereka jika kita tidak mau dituntun pada jalan yang salah.

“Hanya ada satu argumen dari Sabat dimana kami belum dapat hapuskan. Satu argumen dimana kami tidak akan pernah mencoba hapuskan, dan itu adalah – SALIB.  Yang lain-lain akan dapat kami jawab secara memuaskan kepada siapa saja yang berpikiran tulus. Tetapi barangsiapa yang ingin memutuskan untuk menghidupkan agama Yesus Kristus, harus memutuskan untuk memikul salib juga: sebab agama tanpa salib akan menuntun ke mana saja kecuali surga. Kami berkata, jadi, goncangkan kebenaran ini di antara masyarakat. Dorong penyelidikan. Desak mereka untuk memeriksa pertanyaan-pertanyaan ini; dan arahkan mereka kepada Alkitab, dimana mereka mengaku mengikutinya sebagai sumber terang yang sesungguhnya dan kebenaran. - ED.” (James White, RH, 7 Februari 1856).


Dalam kutipan di atas, James White menjelaskan sejelas-jelasnya maksud yang benar dari kutipan dalam Buku Tahunan tersebut. Tidak perlu kita mencari kalimat yang lebih jelas lagi. Dan tidak perlu kita diperdayakan. Kami meminta agar anda menyelidiki sendiri agar tidak perlu mengambil kesimpulan yang hanya berdasarkan ajaran orang lain atau asumsi semata-mata. Fakta jelas berkata bahwa tidak ada argumen tentang hari Sabat yang benar yang dipelihara oleh Gereja Advent sejak semula, yaitu Sabat Hari Ketujuh yang terdapat dalam hukum keempat, yang berdasarkan perputaran minggu dan BUKAN berdasarkan perputaran bulan seperti ajaran Sabat Lunar.


Bukti-bukti di atas sudah cukup untuk menyanggah teori Sabat Lunar. Tetapi demi kesempurnaan yang jelas dan tegas (sebab tampaknya argumen ini telah membingungkan banyak orang), kami akan memberi beberapa kutipan lanjutan untuk memastikan agar paku ajaran ini tertanam dengan benar. Kalimat-kalimat berikut sangat jelas, sehingga kami merasa tidak perlu untuk memberi komentar lebih lanjut.


“Ada banyak di sini yang telah membaca hampir semua buku kami akan pertanyaan Sabat, dan tampaknya mereka sudah yakin akan kebenaran dari posisi kami; tetapi mereka masih saja ragu; dan pertanyaan datang pada kami, apakah lagi yang dapat kami lakukan? Berulang kali kami melihat daftar cetakan-cetakan kami, tapi kami gagal mendapati buku yang akan meniadakan kendala terakhir dan terbesar tentang pertanyaan Sabat. Jika ada yang dapat menunjukkan pada kami buku tersebut, kami pikir itu akan lebih baik untuk menuntun orang-orang memutuskan kebenaran daripada gabungan semua buku yang ada: Judul buku tersebut akan disebut, Salib yang Dihapus. Tapi kami mungkin akan putus asa untuk menghapus kendala besar ini dari pikiran saudara-saudara kami; sebab hal ini terletak langsung di seberang jalan sempit yang menuju kepada hidup yang kekal: dan sementara banyak yang telah bekerja untuk menghilangkannya, yang lain memilih untuk melintasi dan menanjaki jalan yang lain. Tetapi Yesus telah memberikan kepada para murid-Nya instruksi tentang poin ini. Kata-Nya (Mat. 16:24), “Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.” Banyak orang berpikir bahwa salib itu lebih besar daripada apa yang dapat mereka pikul; tapi Yesus telah berkata, “Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Jika kita mendapati salib itu lebih besar daripada kesanggupan kita untuk memikulnya sendiri, kita hanya dapat datang pada Yesus dan minta pertolongan, dan Dia telah berjanji untuk hadir menolong di setiap waktu yang dibutuhkan. Dia tidak menuntut kita lebih dari yang dapat kita lakukan di dalam kekuatan-Nya. Dan kepada mereka yang berdiri dengan gemetar saya berkata, majulah; angkat salib itu dan ikut Yesus.” (James White, RH, 29 April 1892).


“Pembaca yang baik: setiap sanggahan melawan Sabat yang didasarkan atas menginginkan informasi, dapat dijawab dengan belajar dan doa; tapi sanggahan-sanggahan yang tumbuh karena kurangnya penyucian hanya dapat dihilangkan dengan penyerahan kepada Allah dengan memikul salib. Salib itu akan tampak dalam bentuk yang tidak menyenangkan; dalam bentuk kehilangan sahabat-sahabat, reputasi, dan kesenangan duniawi. Tapi jangan bicara tentang ketidaknyamanan sebab Kristus telah menderita lebih banyak untuk menyelamatkan kita; atau tentang kehilangan sahabat-sahabat, karena engkau tidak akan kehilangan sahabat-sahabat sejati, dan sebab, sebagai ganti apa yang mungkin hilang darimu, kamu akan mendapatkan Allah, Kristus dan Roh Allah sebagai teman-teman istimewamu. Jangan sebut akan kehilangan reputasimu; sebab itu adalah reputasi kesayangan dan memalukan yang dipertahankan dengan mengorbankan kebenaran, dan kehilangan kehormatan yang datang dari Allah. Oh, jangan bicara tentang kesenangan duniawi. Kesenangan dosa adalah sia-sia, palsu, dan fana, dan pada akhirnya adalah kesedihan dan duka. Tidak ada kesenangan duniawi yang dapat dibandingkan dengan kehidupan kudus dan penurutan.” (ELD. D. T., Refutation of Forty-Four- So-Called Objections Against the Ancient Sabbath, hal. 68. 1887).

 

“Seorang saudara yang hadir dengan pasangannya yang telah beberapa tahun yakin bahwa Sabat masih mengikat, tapi belum memeliharanya. Dengan air mata dan perasaan yang meluap dia memberikan kesaksian di depan jemaat tentang kebenaran ini, mengakui kelalaiannya untuk menuruti hukum-hukum Allah, dan berkata pada kami bagaimana tugasnya sering membebaninya ketika dia mencoba memanggil nama Tuhan. Dia menyatakan tekadnya dengan pertolongan Tuhan untuk memikul salib dan memelihara hukum yang belum pernah dia pelihara sebelumnya. Dia kemudian meberi efek yang baik kepada jemaat. Dari saudara ini kami dapati bahwa tidak konsistennya mereka yang mengaku percaya pada pemeliharaan hukum-hukum Allah telah menjadi halangan baginya dan pasangannya.” (Uriah Smith, Review and Herald, 2 Juli 1857).


“Kami telah bertumbuh sejauh ini dalam definisi sebagai seorang Kristen, yang kami dapati yaitu berarti seseorang yang bersatu dengan iman Yesus dalam kasih Bapa dan penurutan kepada hukum-hukum-Nya. Dan hukum-hukum yang berasal dari konstitusi pemerintahan moral Allah.  Satu lagi: Apakah persyaratan hukum-hukum ini? Biarkan kami menuntun pembaca pada satu (hukum) yang terang-terangan telah dilanggar lebih dari seluruh hukum yang lain. Persyaratannya adalah sebagai berikut: “Ingatlah hari Sabat dan kuduskanlah hari itu: hari ketujuh adalah hari Sabat,” dst. Ah! Di sinilah letaknya batu pelanggaran, inilah batu sandungan, bagi mereka yang mau mengaku Kristen di masa akhir ini. Cara apa saja untuk menjadi Kristen kecuali dengan melalui jalan dari salib! Cara apa saja untuk menunjukkan kasih kita kepada Allah, kecuali dengan penurutan.” (Uriah Smith, RH, 2 Desember 1858).


Pertemuan yang diadakan di rumah-sekolah dimana semua saudara yang tinggal di sekitarnya hadir pada hari Sabat, kecuali satu orang, untuk memperingati pekerjaan penciptaan dengan memelihara hari Perhentian Yehovah sesuai dengan hukum keempat. Beberapa orang datang hadir pada hari Sabat, dan banyak lagi pada hari Pertama untuk mendengar alasan-alasan iman kami, dimana mereka mendengarkan dengan penuh perhatian. Beberapa telah mengakui bahwa setiap kendala telah terhapus kecuali (kendala) salib. Saya harap mereka akan menghilangkan kendala itu sesegera mungkin. Semoga Tuhan menolong mereka untuk maju dalam penurutan terhadap semua hukum.” (James White, RH, 5 September 1854).


“Surat pendek dari Sdr. Sperry. Yang Terhormat Sdr. Smith: Minggu-minggu yang lalu saya tidak tinggal diam bukan karena tidak tertarik dalam pekerjaan akhir yang besar ini. Di mana saya bekerja Tuhan telah memberkati. Sejak konferensi di Berkshire, saya bergabung dengan Sdr. Evans di Wolcott, VT., dimana dia mengadakan pertemuan-pertemuan sebelum sidang konferensi, dan tiga orang menerima kebenaran. Dalam pertemuan-pertemuan yang berlangsung selama dua Sabat, sembilan orang memutuskan untuk mematuhi Allah dengan menyucikan hari Sabat-Nya yang kudus, dan yang lain melihat bahwa kami memiliki kebenaran, tapi satu kendala, salib itu, menghalangi jalan.” (Uriah Smith, RH, 17 November 1859).


Lukas 14:27: “Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.”

Pengalaman dari seorang yang memikul salib penurutan


“Dari Sdr. Miller. Sdr. White: Saya adalah salah seorang yang, walaupun tidak berada bersama mereka yang dapat bertemu bersama pada Sabat, sedang mencoba memelihara seluruh hukum, sendiri, bersama kebisingan dunia yang sibuk di luar sana, seseorang yang tepat nya merasakan salib itu begitu berat. Setan, menyadari hal ini, menggunakan kesempatan dari perasaan-perasaan kita, dimana, waktu kita sibuk dengan pikiran-pikiran kita, mencoba mematahkan semangat kita untuk terus dalam penurutan; mengatakan pada kita bagaimana senangnya manusia saat ini, dan besok menuju tempat-tempat pertemuan seperti biasanya; menggambarkannya dalam gambaran-gambaran yang menyenangkan yang kita pernah rasakan sebelumnya dalam pertemuan-pertemuan itu, dan kegembiraan yang kita miliki dalam sekolah Minggu dengan anak-anak; menyarankan bahwa kita mungkin masih berpikir untuk berhenti mengikuti jalan yang kita sedang jalani,  jalan kita yang aneh, dan menjadi serupa dengan sesama saudara lain; membisikkan kehormatan duniawi dan mudah dibanding kesendirian ini. Sering kebenaran bersinar dengan terang di atas segalanya; mengalahkan perasaan, memenuhi jiwa dengan damai dan gembira, sementara kita berkata kepada si penggoda, Enyahlah engkau, pergi.” (Review and Herald,11 Oktober 1864).


Kesimpulan


Kami telah melihat bukti-bukti yang jelas dari beberapa pionir Gereja Advent akan apa arti dari kendala/sanggahan akan “salib” itu sehubungan dengan Sabat. Dimana tidak ada hubungannya sama sekali dengan teori Sabat Lunar. Biarlah semua kita diingatkan akan hari Sabat yang mana yang dibicarakan oleh semua pionir kita. Sangat menyedihkan sekaligus menguatirkan bahwa banyak orang dibingungkan dengan isu ini. Doa kami bahwa bukti-bukti yang kami bawakan di sini dapat membantu jiwa-jiwa untuk kembali berpijak pada landasan yang kekal dan benar yang telah melalui ujian dan cobaan. Jangan lupa peringatan yang serius berikut:


“Dan ditunjukkan kepada saya, sekelompok yang melolong kesakitan. Pada jubah-jubah mereka tertulis dalam huruf-huruf besar, “Kamu telah ditimbang dalam timbangan, dan didapati ringan.” Saya menanyakan siapakah kelompok itu. Malaikat berkata, “Ini adalah mereka yang dahulu menyucikan Sabat dan meninggalkannya.” Saya mendengar mereka menangis dengan suara nyaring, “Kami telah mempercayai kedatangan-Mu, dan mengajarkannya dengan semangat.” Dan sementara mereka berkata-kata, mata-mata mereka jatuh pada jubah-jubah mereka dan melihat tulisan tersebut, dan kemudian mereka meratap dengan nyaring. Saya melihat bahwa mereka telah minum dari air yang dalam, dan mengotori sisanya dengan kaki --Sabat diinjak di bawah kaki-- itulah sebabnya mereka ditimbang dalam timbangan dan didapati ringan.” (Ny. White, EW hal. 36.2).

 

Nader Mansour, Februari 2010.

www.Revelation1412.org

 

 

 “Kebenaran adalah kebenaran, dan akan tetap sebagai kebenaran, dan pada akhirnya akan menang dengan gemilang.”

Ellen G. White