Kristus Dilahirkan Bukan Diciptakan (Revisi: 30 April 2018)
/KRISTUS DILAHIRKAN BUKAN DICIPTAKAN
Oleh Yolanda Kalalo-Lawton
www.agapekasih.org
Para teolog Gereja Advent mencap para pionir mula-mula dengan stempel Arians atau semi Arians yang berkonotasi negatif, sama seperti taktik yang digunakan oleh Gereja Roma Katolik sepanjang sejarah.
Arians adalah para pengikut Arius (lihat Sejarah Singkat Trinitas) yang menurut Gereja Roma Katolik, mereka (Arius dan para pengikutnya) percaya bahwa Kristus benar-benar dilahirkan dari Bapa, dengan demikian Kristus adalah Makhluk ciptaan. Tetapi ini hanya asumsi Gereja Roma Katolik saja. Bahkan bisa dikatakan sebagai fitnah. Menurut sejarah yang benar, Gereja Roma Katolik telah membakar semua tulisan Arius. Jika semua tulisan Arius telah dihanguskan, siapakah yang mengetahui dengan pasti apa yang diajarkan Arius selain musuhnya tersebut? Selama beratus-ratus tahun kita telah diindoktrinasi dengan sejarah yang berasal dari musuh Allah. Tetapi Allah itu Mahakuasa. Dari abad ke abad, Dia selalu memiliki sekelompok kecil orang-orang yang mengajarkan kebenaran.
Dr. Benjamin Wilkinson dalam bukunya “Truth Triumphant” menulis:
“Sidang Nicea sekarang (saat itu) menetapkan hubungan dari Tiga Pribadi: Bapa, Anak, dan Roh kudus. ….Selanjutnya pihak kepausan memberi julukan kepada mereka yang tidak tunduk pada ajaran ini sebagai Arians, sementara mereka menyebut pihak mereka sendiri dengan sebutan penganut Trinitas (Trinitarians).” (B.G. Wilkinson, Truth Triumphant, Bab 7, Hal 85).
“Apakah ajaran-ajaran dari Arius adalah seperti yang selalu diperkenalkan kepada kita atau tidak, siapa yang tahu? Philippus Limbroch ragu bahwa Arius sendiri percaya bahwa Kristus diciptakan daripada dilahirkan.” (B.G. Wilkinson, Truth Triumphant, Bab. 10, Hal. 134.)
“Dalam bab sebelumnya dituliskan bahwa kepausan mencap sebagai Arians mereka yang tidak setuju dengannya secara umum, dan khususnya bagaimana ia (kepausan) mencap sebagai Yudaisme mereka yang yakin bahwa “hari Sabat” dari hukum keempat adalah hari ketujuh.” (B.G. Wilkinson, Truth Triumphant, Bab 20, Hal. 318).
Jadi, ada kemungkinan besar bahwa Arius sebenarnya mengajarkan kebenaran Allah. Saya condong memiliki kepercayaan yang berbeda dengan musuh Allah.
Semi Arians adalah julukan para teolog Gereja Advent untuk para pionir seperti Mr. James White, Mr. Joseph Bates, dll, yang percaya bahwa Kristus adalah benar-benar Anak Allah, dimana ada suatu waktu di jaman kekekalan, Kristus lahir dari Bapa (sama dengan Arians tapi semi Arians, tidak percaya Yesus diciptakan). Mereka menyatakan bahwa Kristus tidak sama kekal atau tidak sama umur dengan Bapa karena Bapa lebih dahulu dari Anak. Sedangkan Trinitas Advent mengajarkan 3 oknum allah semua sama kekal atau satu umur, tidak ada yang datang lebih dahulu atau kemudian, dengan demikian hubungan Bapa-Anak hanyalah metafora atau permainan peran saja. Apakah ajaran para pionir tersebut Alkitabiah? Simak apa yang Alkitab tuliskan:
“TUHAN memiliki Aku pada permulaan jalan-Nya, sebelum pekerjaan-pekerjaan-Nya dahulu kala. Aku didirikan sejak masa kekekalan, dari permulaan, atau sebelum bumi ada. Ketika tidak ada kedalaman-kedalaman, Aku dilahirkan, ketika tidak ada sumber-sumber air dengan air berlimpah. Sebelum gunung-gunung didirikan, sebelum lembah-lembah ada: aku dilahirkan: ketika Dia belum menciptakan bumi, dan ladang-ladang, dan dataran tertinggi dari debu dunia. Ketika Dia menyiapkan petala langit, Aku telah ada: ketika Dia menempatkan kompas di atas permukaan kedalaman: ketika Dia menempatkan awan-awan di atas: ketika Dia memperkuat sumber-sumber air dalam kedalaman: ketika Dia memberikan titah-Nya kepada lautan agar air yang banyak itu tidak melanggar perintah-Nya: ketika Dia mengangkat landasan-landasan bumi: waktu itu Aku telah ada di samping-Nya, seorang yang dibesarkan bersama-Nya: dan tiap hari Aku adalah kesenangan-Nya, gembira senantiasa di hadapan-Nya.” Amsal 8:22-30 (diterjemahkan dari Alkitab Bahasa Inggris King James Version)
Para ahli teolog pro-Trinitas Advent dengan cepat membantah bahwa ayat-ayat di atas hanya membicarakan tentang hikmat dan bukan tentang Yesus sebagai Pribadi. Tapi Alkitab dan Roh Nubuat tidak setuju dengan pendapat mereka. Karena Alkitab berkata:
“Tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah.” 1 Korintus 1:24
“Tetapi oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi hikmat bagi kita. Ia membenarkan dan menguduskan dan menebus kita.” 1 Korintus 1:30
Menurut ayat-ayat di atas, hikmat Allah adalah seorang Pribadi, yaitu Kristus. Hikmat Allah bukan sekedar teori, doktrin atau ide saja seperti ajaran para teolog.
Roh Nubuat menulis
“Melalui Salomo Kristus menyatakan: “TUHAN memiliki Aku pada permulaan jalan-Nya, sebelum pekerjaan-pekerjaan-Nya dahulu kala. Aku didirikan sejak masa kekekalan, dari permulaan, atau sebelum bumi ada.…ketika Ia menentukan batas kepada laut, supaya air jangan melanggar titah-Nya, dan ketika Ia menetapkan dasar-dasar bumi, aku ada serta-Nya sebagai anak kesayangan, setiap hari aku menjadi kesenangan-Nya, dan senantiasa bermain-main di hadapan-Nya.” Amsal 8:22-25, 29, 30 (The Signs of the Times 29 Agustus 1900 par. 14 (Ellen G. White)
“Dalam Kristus Yesus adalah pernyataan kemuliaan dari ke-Allahan. Semua yang dapat diketahui oleh agen manusia tentang Allah untuk keselamatan jiwa, adalah ukuran pengetahuan dari kebenaran yang terdapat dalam Yesus, yang dapat dia capai; sebab Kristus adalah Dia yang mewakili Bapa. Kebenaran yang paling indah untuk dipahami oleh manusia adalah kebenaran itu, “Imanuel, Allah bersama kita.” Kristus adalah hikmat Allah.” (EGW, The Signs of the Times 12 Desember 1895 par. 5).
Jelas bahwa Alkitab dan Roh Nubuat mengatakan bahwa hikmat Allah itu adalah Kristus. Hikmat bukan sekedar teori, ide atau kata sifat seperti ajaran para teolog yang mengandalkan kepintaran filsafat manusia dan memutar balikkan apa yang jelas tertulis dalam Alkitab dan Roh Nubuat (lihat buku ‘Membuka Kedok’ bab 5 untuk info lebih lanjut) Tapi sangat disayangkan banyak umat Advent pada era teknologi dan informasi moderen seperti saat ini masih juga salah informasi!
Hawa berasal dari tulang rusuk Adam (Kejadian 2:21). Hawa keluar dari dalam tubuh Adam secara harafiah berarti bahwa Hawa dilahirkan dari Adam agar dia dapat memiliki zat atau hakikat atau kodrat yang sama dengan Adam yaitu hakikat manusia. Seperti yang dapat kita lihat, dilahirkan di sini tidak hanya berarti keluar/lahir dari wanita (Kejadian 2:22).
Setelah Adam dan Hawa-dua-duanya sudah diciptakan, barulah Allah memberikan kedua manusia yang berlawanan jenis itu berkat untuk berkembang biak (Kejadian 1:28). Sejak saat itu, kodrat manusia untuk melahirkan diberikan kepada wanita saja. Perhatikan bahwa Hawa diambil dari salah satu tulang rusuk dari dalam tubuh Adam dan bukan dari debu di luar tubuh Adam, memberikan kita gambaran bagaimana hubungan Bapa dan Anak-Nya.
Malaikat-malaikat diciptakan dengan kodrat yang berbeda dengan manusia. Malaikat-malaikat tidak diciptakan untuk berkembang biak (Matius 22:30). Dalam dunia binatang, ada jenis-jenis binatang yang menghasilkan keturunan langsung dari dalam tubuhnya, tapi ada jenis-jenis binatang seperti reptil, amfibi dan burung-burung yang berkembang biak dengan cara bertelur dan dihasilkan oleh perempuan. Tapi Kuda laut di lain pihak, menghasilkan keturunan mereka melalui laki-laki. Poinnya di sini adalah, setiap jenis makhluk hidup telah diciptakan lengkap dengan kodratnya masing-masing sesuai kehendak Sang Pencipta.
Allah adalah Allah. Allah yang telah mencipta semesta Alam dari yang tidak ada menjadi ada hanya cukup dengan berfirman, sama sekali tidak memerlukan seorang istri untuk melahirkan Anak-Nya di surga sebelum inkarnasi. Betapa kerdilnya pikiran manusia yang berkata bahwa Kristus membutuhkan seorang ibu untuk dilahirkan di surga! Untuk orang-orang berpikiran kerdil seperti inilah, Firman Allah di bawah ini ditujukan:
“Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN.” Yesaya 55:8
Kristus dilahirkan berarti Kristus keluar dari dalam diri Bapa, menjadi Makhluk lain berbeda dalam kepribadian, tapi tetap satu dalam zat dan hakikat. Alkitab mencatat silsilah Kristus dari garis keturunan manusia melalui ibunya Maria pada waktu inkarnasi, dalam Matius 1. Di lain pihak, Yohanes 1 mencatat silsilah ke-Ilahian Kristus melalui garis keturunan Bapa.
“Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.” Yohanes 1:1
Kata-kata “pada mulanya” seperti apa yang tertulis dalam Kejadian 1:1 “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi…” tidak berarti bahwa bumi tidak ada awalnya tetapi berarti seperti yang tertulis, yaitu bumi ada awalnya. Demikian juga Yohanes 1:1 yang menuliskan bahwa Kristus mulanya adalah Firman sebelum menjadi seorang Makhluk lain berbeda dengan Bapa, yang berarti Kristus sebagai seorang Makhluk lain ada awalnya.
Di manakah Firman itu berada? Jawabnya adalah di dalam pikiran Bapa. Bagaimana cara Bapa ‘mengeluarkan atau melahirkan’ Firman itu dan menjadi seorang Makhluk lain tidak dijelaskan, tapi identitas silsilahnya Kristus sudah jelas. Kristus adalah Firman/hikmat Bapa dan menjadi seorang Makhluk lain yang disebut Michael (Daniel 10:13,21; 12:1; Yakobus 1:2; Wahyu 12:7), sebagai nama-Nya sebelum inkarnasi.
Allah dalam kebijakan-Nya meninggalkan catatan untuk kita pelajari. Sama seperti Adam dan Hawa memiliki satu zat karena Hawa dikeluarkan dari Adam, membuat keduanya sederajat dalam hakikat kemanusiaan, demikian juga Kristus yang dikeluarkan dari dalam pikiran Bapa memiliki satu zat dengan Bapa, sederajat dalam hakikat ke-Allahan.
Karena Dia adalah Firman yang berasal dari dalam pikiran Bapa, maka Dia juga adalah Allah dalam hakikat, sama seperti Hawa adalah manusia dalam hakikat. Tetapi Yesus bukan Allah Bapa dalam kepribadian, sama seperti Hawa adalah manusia tapi Hawa bukan Adam dalam kepribadian. Ny. White menulis:
“Dengan datang tinggal bersama kita, Yesus mengungkapkan Allah kepada keduanya yaitu umat manusia dan malaikat-malaikat. Dia adalah Firman Allah, --pikiran Allah yang menjadi terdengar.” (E.G. White, The Desire of Ages, Hal. 19)
“Siapakah Kristus? – Dia adalah Anak tunggal yang lahir dari Allah yang hidup. Dia bagi Bapa adalah firman yang mengutarakan pikiran, -- sebagai buah pikiran yang menjadi terdengar. Kristus adalah Firman Allah.” (E.G. White, The Youth’s Instructor, 28 Juni, 1894 par. 9)
Firman/buah pikiran Allah yang tadinya hanya ada dalam diri Bapa dijadikankan TERDENGAR semata-mata untuk kepentingan semua penduduk alam semesta. Bapa tahu bahwa seluruh penduduk alam semesta memerlukan sesuatu yang dapat dilihat dan dapat didengar sebagai panutan nyata agar kita semua mampu mengerti keagungan dan kebaikan Pribadi Bapa kita. Dengan mendengar dan memandang pada Kristus yang adalah foto kopi pikiran Bapa, kita dapat merasakan apa yang Bapa rasakan dan melalui Kristus kita dapat diubahkan dalam kemuliaan-Nya. Dengan sendirinya kita tidak akan pernah meragukan-Nya sesaatpun; kita tidak akan pernah mengulangi keraguan yang ditunjukkan oleh Lusifer dan Hawa yang mengakibatkan siksaan mengerikan yang harus dialami oleh Anak-Nya yang terkasih!
Semua hakikat Bapa diwarisi oleh Kristus, yaitu maksud dan tujuan, perasaan dan pikiran, zat dan unsur, sifat dan ciri khas, nafas dan jiwa, kedudukan dan kuasa, roh dan hidup, bahkan bentuk tubuh dan rupa mereka adalah sama persis. Secara singkat Alkitab menulis, Kristus menerima hidup yang sama dari Bapa (Yohanes 5:26), dan Kritus adalah gambar wujud Bapa (Ibrani 1:3; Kolose 2:9). Melalui Kristus, kita juga dapat diubahkan menjadi serupa dengan gambar-Nya.
“Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.” 2 Korintus 3:18
Kristus adalah Roti yang Hidup (Yohanes 6:35, 48). Roti hidup itu adalah Firman Allah (Yohanes 6:63, Matius 4:4). Firman itu keluar dari Bapa, oleh sebab itu Kristus benar-benar Anak yang dilahirkan oleh Bapa. Bukan hanya karena Dia lahir di Betlehem atau karena Dia hanya memainkan peran sebagai Anak. Dia adalah Allah dalam hakikat tapi Anak Allah dalam kepribadian. Jadi ajaran Trinitas bahwa Anak Allah itu adalah Allah Anak sangat menentang ajaran Alkitab terutama Yohanes 1:1 dan Roh Nubuat. Ny. White menulis:
“Manusia Yesus Kristus itu bukan Tuhan Allah Yang Mahakuasa, namun Kristus dan Bapa adalah satu.” (The SDA Bible Commentary, Vol. 5, Hal. 1129, 1130).
“Tuhan Yesus Kristus, Anak tunggal yang lahir dari Bapa, adalah benar-benar Allah dalam ketidakterbatasan (infinity), tapi bukan dalam kepribadian.” (Upward Look, Hal. 367.4)
Di lain pihak, diciptakan adalah kodrat para malaikat, umat manusia dan segala sesuatu yang ada di alam semesta dan bumi kita. Tidak tertulis dari zat apa dan bagaimana para malaikat diciptakan, tetapi Roh Nubuat berkata bahwa mereka adalah makhluk ciptaan karena mereka tidak lahir secara langsung dari Bapa seperti halnya Kristus.
“Allah sangat mengasihi dunia ini, sehingga Dia mengaruniakan anak lahir-Nya yang tunggal.” –bukan seorang anak melalui ciptaan, seperti malaikat-malaikat, bukan seorang anak melalui adopsi seperti orang berdosa yang diampuni, tapi seorang anak yang dilahirkan dalam gambar wujud Pribadi Bapa…” (Ellen White, Signs of the Times, 30 Mei 1895).
Penciptaan Adam (yang dalam bahasa Ibrani berarti manusia) jelas tertulis dalam Alkitab. Adam berasal dari zat debu (Kejadian 2:7) yaitu zat yang berasal dari bumi dan berasal dari luar diri Allah. Unsur debu tidak bernilai apa-apa sampai Tuhan menghembuskan nafas hidup ke dalamnya. Tapi Kristus adalah zat yang berasal dari dalam diri Bapa Sendiri, zat mulia, tidak diciptakan, yang kekekalannya sama seperti kekekalan Bapa Sendiri. Dengan demikian, sebagai Firman, Kristus tidak ada asalnya. Tetapi sebagai Pribadi, Dia ada permulaannya. Alkitab menulis:
“Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala. sejak jaman kekekalan.” (Mikha 5:1-2).
Kesimpulan
Dilahirkan = memiliki zat dan hakikat yang sama dengan Allah Bapa sebab asalnya adalah dari dalam diri/pikiran Bapa.
Diciptakan = tidak memiliki zat dan hakikat yang sama dengan Allah Bapa karena tidak berasal dari dalam diri Bapa.
Karena Kristus mulanya adalah Firman yang keluar dari Bapa dan menjadi terdengar oleh kita semua, maka Dia adalah Anak yang benar-benar dilahirkan oleh Bapa. Ini kenyataan dan kenyataan ini adalah kebenaran.
Jadi, tuduhan para ahli teolog bahwa para pionir Gereja Advent mula-mula yang percaya Yesus dilahirkan sama dengan Yesus diciptakan, adalah tidak benar. Bahkan ini menunjukkan dangkalnya pengetahuan mereka akan Alkitab dan Roh Nubuat!