Roh Kudus Menurut Yohanes 20:22 dan Roh Nubuat
/Identitas Roh Kudus
Menurut Yohanes 20:22 dan Roh Nubuat
Oleh Yolanda Kalalo-Lawton
“Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: "Terimalah Roh Kudus.” Yohanes 20:22 (Terjemahan Baru)
Ayat di atas dan penglihatan Sester White di bawah ini adalah tulisan-tulisan inspirasi yang sangat berarti bagi saya. Saya sangat mencintai Gereja saya dimana saya dibesarkan, tapi tulisan-tulisan ini membuat saya sadar bahwa tidak semua yang diajarkan para pakar teolog moderen gereja kita sesuai dengan Alkitab, Roh Nubuat dan sesuai dengan pengakuan mereka sendiri, yaitu doktrin mereka berdasarkan Alkitab.
Early Writings (Tulisan Mula-Mula), Hal. 54-56
“Saya melihat sebuah takhta, di atasnya duduk Bapa dan Putera. Saya memandang penuh perhatian pada wajah Yesus dan mengagumi pribadi-Nya yang menyenangkan. Pribadi Bapa tidak dapat saya lihat, karena awan kemuliaan yang terang menutupi-Nya. Saya bertanya pada Yesus kalau Bapa-Nya memiliki bentuk seperti Diri-Nya. Dia berkata bahwa Dia memiliki bentuk, tapi saya tidak dapat melihat-Nya, kata-Nya, “Jika engkau sekali saja harus melihat kemuliaan pribadi-Nya, engkau akan berhenti hidup.” Di hadapan takhta saya melihat umat Advent – gereja dan dunia. Saya melihat dua kelompok, kelompok yang satu sedang menyembah di hadapan takhta, penuh perhatian, sementara kelompok yang lain berdiri tanpa perduli dan ceroboh. Mereka yang menyembah di hadapan takhta mempersembahkan doa-doanya dan memandang pada Yesus; lalu Dia berpaling pada Bapa-Nya, dan nampak memohon dari-Nya. Sebuah terang datang dari Bapa kepada Putera dan dari Putera datang kepada kelompok yang sedang berdoa. Kemudian saya melihat terang yang sangat besar datang dari Bapa kepada Putera, dan dari Putera terang itu mengalun seperti gelombang ke atas umat di hadapan takhta. Tapi hanya sedikit yang akan menerima terang besar itu. Banyak yang akan menghindari pengaruh terang besar itu dan segera menolak; yang lain begitu ceroboh dan tidak menghiraukan terang itu, menyebabkan terang itu berpindah dari mereka. Beberapa orang sangat menghargai terang itu, dan mereka pergi menyembah bersama dengan kelompok kecil yang sedang berdoa. Kelompok ini semuanya menerima terang itu dan bersuka cita di dalamnya, dan wajah mereka bersinar dengan kemuliaan dari terang tersebut.” (Early Writings, par. 54.2)
Saya melihat Bapa bangkit berdiri dari takhta (lihat hal. 92), dan dalam kereta berselimut nyala api menuju ke dalam Bilik Maha Suci dibalik tabir, dan duduk di sana. Kemudian Yesus bangkit berdiri dari takhta, dan banyak dari mereka yang sedang menyembah berdiri dengan-Nya. Saya tidak melihat satupun sinar cahaya diteruskan dari Yesus kepada orang-orang banyak yang ceroboh itu setelah Dia bangkit berdiri, dan mereka tertinggal dalam kegelapan yang pekat. Mereka yang bangkit berdiri ketika Yesus bangkit berdiri, mata mereka tetap tertuju pada Dia sewaktu Dia meninggalkan takhta yang menuntun saat mereka berjalan keluar. Dia kemudian mengangkat tangan kanan-Nya, dan kami mendengar suara merdu-Nya berkata, “Tunggu di sini; Aku akan pergi kepada Bapa-Ku untuk menerima kerajaan itu; tetaplah jaga jubahmu bersih tanpa noda, dan dalam waktu yang tidak lama Aku akan kembali dari perjamuan nikah itu dan Aku akan menerima engkau bagi diri-Ku Sendiri.” Lalu sebuah kereta berselubung awan, berodakan nyala api, dikelilingi oleh malaikat-malaikat, datang dimana Yesus berada. Dia melangkah masuk ke dalam kereta itu dibawa menuju ke Bilik Maha Suci, dimana Bapa sedang duduk. Di sana saya melihat Yesus, Imam Besar Agung, berdiri di hadapan Bapa. Di ujung jubah-Nya ada sebuah lonceng dan sebuah Delima, sebuah lonceng dan sebuah Delima. Mereka yang beranjak berdiri dengan Yesus menyerahkan iman mereka kepada Dia yang ada dalam Bilik Yang Maha Suci, dan berdoa, “Bapa-ku, berikanlah Roh-Mu.” Lalu Yesus menghembuskan ke atas mereka Roh Kudus. Dalam nafas itu ada terang, kuasa dan kasih yang besar, suka-cita dan damai. (Early Writings, Hal. 55, par. 1)
Saya berpaling melihat pada kelompok yang masih menyembah di hadapan takhta; mereka tidak tahu bahwa Yesus telah meninggalkan takhta itu. Setan nampak di samping takhta, mencoba melanjutkan pekerjaan Allah. Saya melihat mereka menatap takhta itu, dan berdoa, “Bapa, berikanlah kami Roh Kudus.” Setan lalu menghembuskan ke atas mereka pengaruh yang tidak suci; dalamnya ada terang dan banyak kuasa, tapi tanpa kasih yang manis, suka-cita, dan damai. Tujuan setan adalah membuat mereka tetap tertipu agar dia dapat menarik kembali dan menipu anak-anak Allah itu.” (Early Writings, Hal. 56, par. 1)
Saya yakin nubuatan dalam penglihatan Sester White ini sedang berlangsung di hadapan kita. Setan telah diijinkan menduduki takhta di Bilik Maha Suci yaitu di mimbar Gereja-Gereja MAHK dan dia sedang sibuk menghembuskan roh penipuannya kepada umat-umat yang mengaku Advent tapi tidak mengenal identitas Roh Kudus itu yang mereka sembah!
Banyak kutipan dalam Roh Nubuat yang jelas menerangkan siapa Roh Kudus itu, tetapi saya hanya ingin memfokuskan pelajaran ini pada Yohanes 20:22 dan mengutip sebagian kecil dari tulisan-tulisan Roh Nubuat yang berhubungan erat dengan ayat ini.
Review and Herald, 5 April, 1906
Roh Kudus, berasal dari Anak lahir Allah yang tunggal. Yesus sedang menunggu untuk menghembuskan ke atas semua pengikut-Nya, memberikan mereka inspirasi dari Roh penyucian-Nya, dan memindahkan kuasa pengaruh DIRI-NYA kepada umat-Nya.
Testimonies to the Church (Nasihat Bagi Sidang), Jilid 7, Hal. 273, Par 1, 1902
Dalam memberikan kita Roh-Nya, Allah memberi kita Dirinya Sendiri, menjadikan Diri-Nya Sendiri mata air dari kuasa pengaruh Ilahi, yang memberi kesehatan dan kehidupan pada dunia.
Manuscript Releases, Vol. 14, Hal. 23, Par. 3, 16 Agustus 1984
Roh Kudus adalah Diri-Nya Sendiri terlepas dan bebas dari kepribadian manusiawi. Dia mewakili Diri-Nya Sendiri, hadir di mana saja dengan Roh Kudus-Nya, sebagai Omnipresent (hadir di mana-mana). “Tapi Penolong itu, Roh Kudus, yang akan dikirim oleh Bapa dalam nama-Ku, Dia akan (walaupun tidak terlihat olehmu) (Kalimat dalam kurung ditambahkan oleh Sester White sendiri.), mengajarkanmu segala sesuatu dan membawa segalanya dalam ingatanmu.”
Desire of Ages (Kerinduan Segala Jaman), Hal. 805
Dan sesudah Dia berkata demikian, Ia (Kristus) menghembusi mereka dan berkata pada mereka,: "Terimalah Roh Kudus.” Dosa siapa saja yang engkau ampuni, akan diampuni; dan dosa siapa saja yang engkau simpan, akan disimpan atasmu. Roh Kudus belum sepenuhnya diberikan; karena Kristus belum dimuliakan. Pemberian Roh yang lebih limpah tidak terjadi sampai sesudah kenaikan Kristus. Sampai saat murid-murid telah menerima Roh itu, mereka tidak dapat memenuhi tugas mereka untuk mengabarkan injil kepada dunia. Tapi sekarang Roh telah diberikan untuk maksud tertentu. Sebelum murid-murid dapat menjalankan tugas-tugas resmi mereka yang berhubungan dengan gereja, Kristus menghembuskan Roh-Nya ke atas mereka.
Para pakar teolog kita menyatakan bahwa buku Kerinduan Segala Jaman adalah buku yang ditulis oleh Sester White dalam usahanya menyokong ajaran Trinitas. Namun terbukti pernyataan itu tidak benar! Kutipan di atas adalah salah satu bukti di antara banyak kutipan lainnya dalam buku yang sama yang tidak menyokong ajaran Trinitas.
K e s i m p u l a n
Menurut Yohanes 20:22 dan Roh Nubuat, Roh Kudus adalah Nafas atau Hidup Kristus Sendiri. Sebab itu Dia adalah seorang Pribadi sama seperti Kristus dan Bapa, karena Dia adalah Pribadi Kristus Sendiri.
Identitas Roh Kudus bukan misteri, bukan pula Oknum yang berbeda dari Kristus dan Bapa seperti ajaran Trinitas.