LANDASAN IMAN - Bagian 1

Landasan Iman - Bagian 1
Oleh Yolanda Kalalo-Lawton

1.  Alkitab

Alkitab adalah landasan dari iman saya. Dan Alkitab terjemahan King James Version (KJV) adalah terjemahan yang kebanyakan saya gunakan karena menurut sejarah yang benar, versi inilah yang paling akurat dan dekat sekali dengan naskah asli, walau saya menyadari bahwa tidak ada terjemahan Alkitab yang sempurna.  Dalam Bahasa Indonesia, saya menggunakan Alkitab Terjemahan Baru (TB), apabila terjemahannya harmonis dengan KJV (lihat seri pelajaran “Total Onslaught” oleh Pendeta Walter Veith tentang “Pertarungan Alkitab” dan  “Mengubah Firman (Allah)” bila anda ingin belajar sejarah Alkitab).

 “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.2 Timotius 3:16

Sangat disayangkan bahwa dalam Kekristenan moderen, ada ratusan denominasi yang masing-masing mengaku memiliki kebenaran Alkitab. Tapi  sebenarnya, yang mereka lakukan adalah membaca Alkitab dari sudut pandang pribadi yang tentu saja mengahasilkan KESIMPULAN PRIBADI. Ini bukan cara tepat dalam menyelidiki Alkitab. Kita harus membuka pikiran kita, dan biarkan Roh Kudus menuntun kita. Bacalah apa yang Alkitab ajarkan, bukan apa yang kita mau agar Alkitab ajarkan.

2.  Utusan Allah (Roh Nubuat)

Alkitab menulis bahwa dari waktu ke waktu Allah memilih seorang nabi dari antara manusia untuk menyampaikan pesan dari-Nya. Sama seperti nabi-nabi di jaman Alkitab, saya percaya bahwa Allah masih menggunakan utusan-utusan-Nya di jaman kita sekarang. Akitab berkata:

Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan. Yoel 2:28

Juga ke atas hamba-hamba-Ku laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu dan mereka akan bernubuat.Kisah 2:18

Ayat-ayat di atas jelas mengatakan bahwa Allah mencurahkan Roh-Nya kepada orang-orang pilihan-Nya sejak dulu hingga akhir jaman.

Menurut penyelidikan saya, Nyonya Ellen G. White adalah salah satu utusan Allah yang benar. Alasannya? Saya telah membaca BANYAK tulisan beliau. Bukan saja tulisannya sangat menguatkan iman saya, membuat saya mengerti Alkitab lebih dalam lagi, namun yang paling penting adalah, banyak nubuatan yang beliau tulis telah menjadi kenyataan (Saya akan membahas topik ini di waktu mendatang). Alkitab memberi kita kaidah untuk membedakan Allah asli dari yang palsu, kaidah yang sama juga berlaku untuk membedakan nabi asli dari yang palsu.

“Sebab Aku, TUHAN, akan berfirman dan apa yang Kufirmankan akan terjadi, dan firman itu tidak akan ditunda-tunda lagi, sebab pada masa hidupmu, hai kaum pemberontak, Aku akan mengucapkan suatu firman dan Aku akan menggenapinya, demikianlah firman Tuhan ALLAH." Yehezkiel 12:25

Siapa saja boleh mengaku sebagai utusan Allah, tetapi kalau apa yang dinubuatkannya tidak terjadi, menurut ayat di atas, maka sudah pasti dia adalah nabi palsu.

3. Pengakuan Iman Gereja mula-mula

Garis besar iman saya selanjutnya tertulis pada “Pengakuan Iman Gereja Advent Hari Ketujuh” yang di-imani sejak berdirinya Gereja Advent secara resmi tahun 1863 hingga tahun 1914 (atau sebelum tahun 1931), yang dapat anda lihat di halaman 293 dalam dokumen General Conference Gereja Advent di bawah ini:

Hal penting yang harus diketahui bahwa Pengakuan Iman ini awalnya tidak dicetak untuk digunakan sebagai Kredo atau Peraturan Gereja yang mutlak, sebab para pionir Gereja Advent sangat menentang  penggunaan Kredo. Mereka tidak mau mengadopsi apa yang dilakukan oleh Gereja Katolik, dimana Kredo adalah otoritas tertinggi yang bahkan melebihi otoritas Alkitab.  Pengakuan Iman ini hanyalah sebagai Garis Besar untuk menyatakan kepada dunia apa yang mereka percayai, dan tentu saja Alkitab tetap menempati otoritas yang paling tinggi.  Sayangnya, kepercayaan tersebut tidak diindahkan oleh Gereja sekarang ini.

Dalam artikel ini, saya hanya akan membicarakan tentang Pengakuan Iman nomor 1 dan 2 karena topik inilah yang telah mengalami perubahan besar dalam sejarah Gereja Advent, yang terjadi  sesudah kematian dari pendiri dan pionir kami, Ny. Ellen G. White.

Dalam Buku Tahunan tahun 1914, Uriah Smith (salah satu pionir kami) menerbitkan Pengakuan Iman yang berbunyi sebagai berikut:

“Masehi Advent Hari Ketujuh tidak memiliki kredo selain Alkitab, tapi mereka memegang poin-poin iman tertentu yang jelas, dimana mereka merasa siap menjelaskan “kepada setiap orang yang bertanya” kepada mereka.  Posisi berikut dapat dijadikan ringkasan dari prinsip-prinsip dasar dari kerohanian dan iman mereka dimana hal tersebut, sejauh ini, telah disetujui oleh seluruh tubuh Gereja. Mereka percaya: -

1. Ada Satu Allah, seorang pribadi, Makhluk Roh, Pencipta segala sesuatu, mahakuasa, mahatahu, dan kekal; tak terhingga dalam hikmat, kekudusan, adil, baik, benar, dan kemurahan; tidak berubah, dan hadir di mana-mana melalui wakilnya, Roh Kudus. Mazmur 139.

2. Ada Satu Tuhan Yesus Kristus, Anak dari Bapa kekal, melalui siapa segala sesuatu diciptakan dst…

Seperti yang saya telah bahas dalam artikel sebelumnya (lihat Sejarah Singkat Perubahan Doktrin Gereja MAHK), doktrin ini telah mengalami perubahan sejak tahun 1931. Dan organisasi yang baru ini telah menempatkan Kredo mereka sejajar dengan Alkitab, bahkan kadang lebih tinggi dari Alkitab, sesuatu yang tidak disetujui oleh para pendiri Gereja kami. Saat ini, Kredo yang selalu mengalami perubahan di hampir setiap  persidangan General Conference ini, telah digunakan sebagai syarat utama dalam penerimaan anggota baru, dan memiliki otoritas tertinggi untuk mendisiplin umat-umat Advent yang berani kembali pada kepercayaan Gereja mula-mula.

Doktrin Trinitas dan Gereja Advent Moderen.

Saya telah menjelaskan apa doktrin Trinitas itu pada artikel sebelumnya (lihat Sejarah Singkat Doktrin Trinitas). Dalam artikel kali ini, saya akan memfokuskan pelajaran ini pada apa dan bagaimana pengaruh doktrin Trinitas dalam Gereja Advent.

Menurut Gereja Advent moderen, doktrin Trinitas yang dipercayainya adalah:

#2. Trinitas  dari 28 Butir Dasar Iman Gereja Advent.

Ada satu Allah: Bapa, Anak, dan Roh Kudus, suatu kesatuan dari tiga Pribadi yang kekal. Allah itu abadi, Mahakuasa, Mahatahu, lebih dari segalanya, dan hadir di mana-mana. Allah itu tidak terbatas dan lebih dari pemahaman manusia, namun dikenal melalui pernyataan diriNya. Dia itu layak disembah, dipuja dan dilayani selama-lamanya oleh segenap ciptaan. (Ul. 6:4; Mat.28:19; 2 Kor. 13:14; Ef. 4:4-6; 1 Ptr.1:2; 1 Tim. 1:17; Why. 14:7.)

#3. Allah Bapa dari 28 Butir Dasar Iman Gereja Advent.

Allah Bapa yang kekal adalah Pencipta, Sumber, Pemelihara dan Penguasa atas seluruh ciptaan. Ia adil dan kudus, pengasih dan pengampun, sabar dan berlimpah dalam kasih setia dan kesetiaan. Sifat dan kuasa yang diwujudkan dalam Anak dan Roh Kudus adalah juga penyataan dari Bapa. (Kej 1:1; Why 4:11; 1 Kor 15:28; Yoh 3:16; 1 Yoh 4:8; 1 Tim 1:17; Kel 34:6, 7; Yoh 14:9)

#4. Allah Anak  dari 28 Butir Dasar Iman Gereja Advent.

Allah Anak yang kekal menjelma menjadi manusia dalam Yesus Kristus. Melalui Dia segala sesuatu diciptakan, sifat Allah diwujudkan…dst… (Yoh 1:1-3, 14; Kol 1:15-19; Yoh 10:30; 14:9; Rm 6:23; 2 Kor 5:17-19; Yoh 5:22; Luk 1:35; Flp 2:5-11; Ibr 2:9-18; 1 Kor 15:3, 4; Ibr 8:1, 2; Yoh 14:1-3).

#5. Roh Kudus dari 28 Butir Dasar Iman Gereja Advent

Allah Roh yang kekal bekerja bersama Bapa dan Anak dalam Penciptaan, penjelmaan dan penebusan. Ia mengilhami para penulis Kitab Suci. Ia memenuhi kehidupan Kristus dengan kuasa. Ia merangkul dan meyakinkan umat manusia…dst…(Kej 1:1, 2; Luk 1:35; 4:18; Kis 10:38; 2 Ptr 1:21; 2 Kor 3:18; Ef 4:11, 12; Kis 1:8; Yoh 14:16-18, 26; 15:26, 27; 16:7-13).

Sumber: https://dokumen.tips/documents/28-doktrin-advent.html

Apabila anda membaca semua ayat yang disebutkan sebagai referensi, anda akan mendapati bahwa tidak satupun ayat tersebut mengatakan dengan jelas kalimat yang mereka ajarkan yaitu: “Ada Satu Allah: Bapa, Anak dan Roh Kudus, suatu kesatuan dari tiga Pribadi yang kekal.”

Anda juga tidak akan bertemu dengan istilah-istilah seperti “Allah Anak” dan “Allah Roh!” Alkitab selalu menyebut Kristus dengan sebutan “Anak Allah” dan Roh Kudus disebut dengan “Roh Allah, Roh-Nya, Roh Tuhan atau Roh Kristus,” yang mencerminkan kata “kepunyaan” Allah.

Mungkin anda bertanya, apa masalahnya?

Jawab: Masalahnya sangat besar! Sebutan Anak Allah sangat penting karena sebutan ini menyatakan kepunyaan, yakni Anak itu adalah milik dari Allah Bapa. Bapa disebut Bapa karena Dia yang pertama, lebih tua daripada Anak-Nya.  Anak datang kemudian, oleh sebab itu Dia disebut Anak.  Anak adalah setara dengan Bapa, dalam hakikat, tetapi tidak setara dalam umur atau waktu, jadi mereka tidak sama kekal.  Karena Anak lahir dari Bapa, wajar saja bahwa Bapa lebih dahulu atau lebih tua dari Anak-Nya.

Yesus sendiri berkata:

Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku.Yohanes 14:28

James White, pendiri Gereja Advent dan suami dari Ny. White menulis:

Bapa lebih besar dari Putera sebab Dia adalah yang pertama. Putera sama derajat dengan Bapa sebab Dia telah menerima segala sesuatu dari Bapa.” (James S. White, Review & Herald, 4 Januari 1881)

Sang utusan Allah, Ny. White menulis:

“Manusia Yesus Kristus itu bukan Tuhan Allah yang Mahakuasa, namun Kristus dan Bapa adalah satu.” (Ellen White, SDA Bible Commentary, Vol. 5, Hal. 1129).

Allah memiliki Anak/Putera yang dilahirkan-Nya (lihat Yohanes 3:16; Amsal 8:22-30).

E.J. Waggoner, satu dari dua orang yang diutus Allah untuk mengabarkan kabar baik “Pembenaran Oleh Iman” pada sidang General Conference di tahun 1888 menulis:

“Malaikat-malaikat adalah anak-anak Allah, sama seperti Adam…melalui ciptaan; Umat-umat Kristen adalah anak-anak Allah melalui adopsi (Rom. 8:14-15), tapi Kristus adalah Anak Allah melalui kelahiran. …dengan demikian Kristus adalah gambar wujud dari Pribadi Allah.” (E.J. Waggoner, Christ And His Rigghteousness, P. 12 1890)

Dan dia mendapat dukungan dari Ny. White.  Mengutip Yohanes 3:16, beliau menulis:

“Allah sangat mengasihi akan dunia ini, sehingga Dia mengaruniakan anak lahir-Nya yang tunggal.” –bukan seorang anak melalui ciptaan, seperti malaikat-malaikat, bukan pula seorang anak melalui adopsi seperti umat-umat berdosa yang diampuni, tapi seorang anak yang dilahirkan dalam wujud gambar dari Pribadi Bapa…” (Ellen White, Signts of the Times, 30 Mei 1895).

Sebaliknya Trinitas memperkenalkan istilah Allah Anak, yang tidak tertulis di manapun dalam Alkitab, yang seharusnya menyatakan ketergantungan Oknum Anak  pada Bapa-Nya. Jadi, menurut Trinitas, Anak tidak pernah dilahirkan oleh Bapa. Membuat Allah Bapa dan Kristus tidak lebih dari Pribadi-Pribadi pembohong karena kedua-Nya mengaku bahwa Kristus adalah Anak tunggal yang lahir dari Bapa (Yohanes 3:16 dll), yang ditunjang dengan jelas oleh Roh Nubuat.

Siapakah pendusta itu? Bukankah dia yang menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus? Dia itu adalah antikristus, yaitu dia yang menyangkal baik Bapa maupun Anak.1 Yohanes 2:22

Menurut ayat di atas, siapa yang menyangkal Bapa dan Anak-Nya adalah pendusta dan antikristus! Oleh sebab itu, doktrin Trinitas adalah antikristus!

Demikian juga dengan Roh Kudus. Istilah “Roh Allah” menyatakan kepunyaan, yaitu Allah Bapa memiliki Roh, dan Roh-Nya adalah Kudus karena Allah Bapa itu Kudus. Tetapi istilah “Allah Roh” yang tidak terdapat dalam Alkitab, menyatakan kebalikannya. Jika Roh itu adalah Oknum terpisah, berbeda dari Bapa dan Anak, berarti bahwa Bapa dan Anak hanya sekedar BENDA MATI yang tidak memiliki Roh atau kehidupan.

Alkitab berkata bahwa Roh adalah nafas, yang menyebabkan seseorang atau sesuatu menjadi BENDA HIDUP. Ingat penciptaan Adam? (Adam berasal dari Bahasa Ibrani yang berarti manusia) Sebelum Yesus menghembuskan nafas ke dalam hidungnya, Adam hanyalah segumpalan debu (Kejadian 2:7).

Ayub menulis:

“Selama nafasku masih ada padaku, dan roh Allah masih di dalam lubang hidungkuAyub 27:3

Apa yang ada dalam hidung manusia adalah Roh Allah, yang dikaruniakan-Nya kepada manusia, supaya manusia, yang hanya debu itu boleh menjadi makhluk yang hidup, dan hidup ini disebut roh atau roh manusia. 

Doktrin Trinitas telah menjadikan Allah Bapa dan Kristus sebagai allah yang mati, dan menciptakan seorang oknum yang berdiri sendiri, setara dengan Allah, yang secara terpisah disembah, namanya disebut “Allah Roh” yang sama sekali tidak Alkitabiah.  Dengan demikian, nubuatan nabi Yesaya tentang Lucifer sedang digenapi di depan mata kita sebagai hasil dari ajaran Trinitas.

“Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu: Aku hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara. Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang Mahatinggi!” Yesaya 14:13-14.

Apakah Roh anda adalah seorang Oknum berbeda, terpisah dari diri anda sendiri?” Jika anda menjawab tidak, mengapa anda bisa berpikir bahwa Roh Allah itu adalah seorang oknum yang terpisah, berbeda dari Allah Sendiri? Sangat mustahil, bukan? Tapi percaya atau tidak, itulah yang diajarkan oleh doktrin Trinitas!

Berikut adalah lambang doktrin Trinitas yang terdapat pada buku Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh berjudul “The Trinity” yang dijual di toko-toko buku Advent ABC tidakkah anda kuatir bahwa lambang Allah yang anda sembah sebagai umat Advent sama dengan lambang allah Gereja Paus?

https://www.adventistbookcenter.com/the-trinity.html

26112003_10213547926305195_4876114527115467628_n.jpg