Bab 3: Kristus Sebagai Pencipta/E.J Waggoner

Bab 3
KRISTUS SEBAGAI PENCIPTA

Oleh E.J. Waggoner

Segera setelah ayat yang sering dikutip yang mengatakan bahwa Kristus, Firman itu, adalah Allah, kita membaca bahwa “Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang tercipta dari segala yang diciptakan.”  Yohanes 1:3 (KJV).  Komentar apapun tidak dapat membuat kalimat tersebut lebih jelas lagi daripada apa yang sudah tertulis, oleh sebab itu kita akan meneruskan pada kata-kata dari Ibrani 1:1-4, “Maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta. Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi, jauh lebih tinggi dari pada malaikat-malaikat, sama seperti nama yang dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih indah dari pada nama mereka.”  

Bahkan lebih tegas dari kata-kata di atas apa yang ditulis oleh rasul Paulus kepada jemaat Kolose. Berbicara tentang Kristus sebagai Seorang yang melalui siapa kita mendapatkan penebusan, dia menerangkan bahwa Dia sebagai Satu-Satunya “gambar Allah yang tidak kelihatan, Anak lahir yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan, karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di surga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik takhta-takhta dan kekuasaan, dan pemerintahan dan kuasa-kuasa, segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia; dan Dia ada sebelum segala sesuatu, dan oleh Dia segala sesuatu ada.” Kolose 1:15-17 (KJV).

Ayat yang begitu mengagumkan ini haruslah dipelajari dengan seksama dan direnugkan sesering mungkin. Ayat ini menunjukkan bahwa tidak ada satupun di alam semesta yang tidak diciptakan oleh Kristus.  Dia membuat segala sesuatu di surga dan segala sesuatu di bumi; Dia menciptakan segala sesuatu yang dapat dilihat, dan segala sesuatu yang tidak dapat dilihat; takhta-takhta dan kerajaan, pemerintahan dan kuasa-kuasa di langit, keberadaan dari segala sesuatu bergantung pada-Nya.  Dan sebab Dia ada sebelum segala sesuatu dan sebagai Pencipta mereka, maka oleh-Nya segala sesuatu ada atau berfungsi dengan baik. Hal ini sama dengan apa yang dikatakan dalam Ibrani 1:3 (KJV); bahwa Dia menegakkan segala sesuatu oleh Firman-Nya yang berkuasa. Oleh karena Firman langit-langit dijadikan, dan Firman yang sama menetapkan mereka pada posisi mereka, dan melindungi mereka dari kehancuran.

Kita tidak mungkin dapat memutuskan hubungan ayat di atas dengan Yesaya 40:25,26: “Dengan siapa hendak kamu samakan Aku, seakan-akan Aku seperti dia? Firman Yang Mahakudus. Arahkanlah matamu ke langit dan lihatlah: siapa yang menciptakan semua bintang itu dan menyuruh segenap tentara mereka keluar, sambil memanggil nama mereka sekaliannya? Satupun tiada yang tak hadir, oleh sebab Ia maha kuasa dan maha kuat.” Atau, terjemahan Bahasa Ibrani lebih tegas lagi mengatakan, “dari Dia, yang hebat dalam keperkasaan, dan kuat dalam kekuasaan, tidak satupun dapat luput.”  Kristus adalah Seorang yang Kudus yang menyebut setiap bintang di langit dengan namanya masing-masing dan menetapkan mereka dalam posisinya, jelas dinyatakan dalam bagian lain dalam pasal yang sama.  Tentang Dia sebelumnya telah dinubuatkan “Ada suara yang berseru-seru: "Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk TUHAN, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita!” Dia adalah Yang datang dengan tangan yang kuat, yang membawa upah itu; Seorang yang selayaknya seorang gembala, memberi makan kawanan domba-Nya, menggendong anak-anak domba di dalam dada-Nya.

Satu kalimat lagi mengenai Kristus sebagai Pencipta yang cukup mutlak, adalah kesaksian dari Bapa-Nya Sendiri.  Dalam pasal pertama dari Ibrani, kita membaca bahwa Allah telah berfirman kepada kita melalui Anak-Nya; Firman-Nya tentang Dia, “Semua malaikat Allah harus menyembah Dia.” Kepada malaikat-malaikat Dia berfirman, “Yang membuat malaikat-malaikat-Nya menjadi badai dan pelayan-pelayan-Nya menjadi nyala api.” Tetapi tentang Anak Ia berkata: “Takhta-Mu, ya Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya, dan tongkat kerajaan-Mu adalah tongkat kebenaran.” Dan Allah berfirman lagi, “Dan: "Pada mulanya, ya Tuhan, Engkau telah meletakkan dasar bumi, dan langit adalah buatan tangan-Mu.” Ibrani 1:8-10. Di sini kita mendapati bahwa Bapa menegaskan Anak sebagai Allah, dan berkata pada-Nya (Anak), Engkau telah meletakkan dasar-dasar bumi dan langit-langit adalah buatan tangan-Mu. Jika Bapa Sendiri memberi penghormatan kepada Anak, apakah manusia sehingga manusia tidak menghormati firman Allah?  Dari keterangan ini kita dapat berpegang pada kesaksian langsung (dari Bapa) tentang ke-Allahan Kristus dan fakta bahwa Dia adalah Pencipta dari segala sesuatu.

Suatu kalimat peringatan mungkin diperlukan di sini.  Janganlah seseorangpun menganggap bahwa kita memuliakan Kristus dengan mengorbankan Bapa atau tidak menghiraukan Bapa.  Tidak mungkin demikian, sebab tujuan/kepentingan mereka adalah satu.  Kita menyembah Bapa dalam penyembahan Anak.  Kita menyadari kata-kata Paulus yaitu, “Namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup.” (1 Korintus 8:6); seperti yang telah kita kutip sebelumnya bahwa oleh karena Dia, Allah telah menjadikan seluruh dunia. Segala sesuatu pada dasarnya berasal dari Allah Bapa bahkan Yesus Kristus Sendiri berasal dan keluar dari Bapa, tapi adalah kesenangan Bapa bahwa dalam Dia (Anak) berdiam segala kepenuhan, dan bahwa Dia haruslah menjadi agen langsung yang dekat dalam segala tindakan penciptaan. Tujuan kita dalam penyelidikan akan hal ini adalah untuk menempatkan Kristus pada posisi yang sesuai dengan hak-Nya yaitu setara dengan Bapa, agar kuasa penebusannya dapat lebih dihargai lagi.

 

Diterjemahkan oleh Yolanda Kalalo-Lawton
www.agapekasih.org